Optimasi Proses Ekstraksi Dan Karakterisasi Oleoresin Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii) Dua Tahap

Authors

  • Lia Umi Khasanah Universitas Negeri Sebelas Maret
  • Baskara Katri Anandhito Universitas Sebelas Maret
  • Qurothul Uyun Universitas Sebelas Maret
  • Rohula Utami Universitas Sebelas Maret
  • Godras Jati Manuhara Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.ijeo.2017.002.01.03

Keywords:

daun kayu manis, oleoresin dua tahap, RSM

Abstract

Oleoresin merupakan campuran antara minyak atsiri dan resin yang diperoleh dari hasil ekstraksi. Oleoresin diharapkan mampu menjadi alternatif bentuk penyimpanan senyawa volatil yang terdapat pada rempah-rempah. Daun kayu manis memiliki kandungan minyak atsiri sebesar 1,8%. Dalam perdagangan internasional oleoresin memiliki kadar minyak atsiri minimal 15%, sehingga diperlukan suatu cara untuk memenuhi kadar tersebut. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah melakukan pencampuran oleoresin hasil ekstraksi dengan minyak atsiri hasil destilasi. Proses pencampuran ini menghasilkan oleoresin daun kayu manis dua tahap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum dalam mendapatkan rendemen oleoresin daun kayu manis dua tahap dan karakterisasinya. Penelitian ini menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan dua faktor yaitu suhu ekstraksi (70, 75, dan 80 ºC) dan waktu ekstraksi (4, 5, dan 6 jam). Dari hasil penelitian didapatkan rendemen predictive value sebesar 12,27% dan experimental value sebesar 10,7%, pada suhu ekstraksi 78°C selama 5 jam 9 menit. Oleoresin daun kayu manis dua tahap yang didapatkan memiliki kandungan senyawa aktif Benzyl benzoat sebesar 42,09 %, kadar minyak atsiri 22,22 % dan kadar sisa pelarut 0,37%.

References

-Kemenperin, 2013, Indonesia Eksportir Utama Kayu Manis. http://www.kemenperin.go.id/artikel/1992/Indonesia-Eksportir-Utama-Kayu-Manis, diakses tgl. 20 April 2017

-Daswir, 200 6, Profil Tanaman Kayu Manis di Indonesia (Cinnamomum sp.), Perkembangan Teknologi Tanaman Rempah dan Obat, vol. XVIII, no. 1, hal 46-54

-Agusta, A., J. Yuliasri, dan Harapini, M., 1997. Komponen Kimia Minyak Atsiri Kayu Manis Halmabera, Royali, vol 4, no.1, hal. 23-26

-Khasanah, L. U., Utami, R., Anandito, B. K., Nugraheni, A. E., 2014, Pengaruh Perlakuan Pendahuluan Fermentasi Padat dan Fermentasi Cair terhadap Rendemen dan Karakteristik Mutu Minyak Atsiri Daun Kayu Manis, Jurnal AGRITECH, vol. 34., no. 1, hal. 36-42

-Nugraheni, K. S., 2013, Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dan Metode Destilasi Terhadap Karakteristik Mutu Minyak Atsiri Daun Kayu Manis (Cinnamomum leaf oil burmannii), Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

-Wang, S. Y., Chen, P. F., Chang, S. T., 2004, Antifungal Activities Of Essential Oils And Their Constituents From Indigenous Cinnamon (Cinnamomum osmophloeum) Leaves Against Wood Decay Fungi, Bioresource Technology, vol. 96, p: 813–818

-Khasanah, L. U., Anandito, B. K., Utami, R., Muhammad, D. R. A., dan Masruro, A., 2014, Pengaruh Variasi Suhu Destilasi Fraksinasi terhadap Kadar dan Kandungan Senyawa Aktif Minyak Atsiri Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmanii), Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Pertanian Terpadu Berkelanjutan untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Energi Dalam Menyongsong Era Asia, Surakarta, 24 April 2014

-Wangsa, R. dan Nuryati, S., 2007, Status dan Potensi Pasar Kayu Manis Organik Nasional dan Internasional, Aliansi Organis Indonesia, Bogor

-Solehudin, M., 2001, Ekstraksi minyak dan oleoresin dari kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii blume), Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

-Budi, F. S., 2009, Pengambilan Oleoresin dari Ampas Jahe (Hasil Samping Penyulingan Minyak Jahe) dengan Proses Ekstraksi. TEKNIK, vol. 30, no. 3

-Widjanarko, S. B., 2008, Ekstraksi Oleoresin atau Bahan Aktif Tumbuhan dengan Pelarut, http://simonbwidjanarko.wordpress.com, diakses tgl. 12 Juli 2017

-Khasanah, L.U., Kawiji, Prasetyawan, P., Utami, R., Atmaka, W., Manuhara, G. J., Sanjaya, A. P., 2016, Optimization and Characterization of Cinnamon Leaves (Cinnamomum burmannii) Oleoresin, IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering, International Conference On Food Science and Engineering, Surakarta, 18-19 Oktober 2016

-Sutianik, 1999, Pengaruh Suhu Pengeringan dan Ukuran Bahan Terhadap Rendemen Dan Mutu Oleoresin Jahe (Zingiber officinale, Roscoe), Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor

-SAQA, 2012, National Certificate: Paprika Oleoresin Extraction and Blending. South African Qualifications Authority, http://www.saqa.org.za, diakses tgl. 21 April 2017

-Nainggolan, M., 2008, Isolasi Sinamaldehida dari kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii), Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan

-Lestari, W. E. W., 2006, Pengaruh nisbah rimpang dengan pelarut dan lama ekstraksi terhadap mutu oleoresin jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum), Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor

-Muhiedin, F., 2008, Efisiensi Proses Ekstraksi Oleoresin Lada Hitam Dengan Metode Ekstraksi Multi Tahap, Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang

-Sundari, E., 2002, Pengambilan Minyak Atsiri dan Oleoresin dari Kulit Kayu Manis, Tesis, Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung, Bandung

-Sullaswatty, A., Wuryaningsih, Hartati, S., Abimanyu, H., dan Laksono, J. A., 2001, Kajian Awal Hasil Ekstraksi Minyak dan Oleoresin dari Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Blume). Prosiding Seminar Nasional X “ Kimia Industri dan Lingkunganâ€, Yogyakarta, 6-7 November 2001

-Sari, E., 2010, Optimasi Kinerja Alat Ekstraksi dalam Perolehan Oleoresin Kulit Kayu Manis pada Skala Pilot Plant, Jurnal Ekotrans, vol. 10, no. 1

Published

2017-12-14

Issue

Section

Articles